Marthen Goo - Kau Perempuan Tangguh

Sahabat, teringat saat kami berjalan bersama, di atas aspal tanpa sendal, mengelilingi kota Jogja, kala itu 2007, saat kau kata, harus lahir Gerakan Perempuan Papua...

Sahabat, saat ku tanya alasan-mu, dengan senyum kau kata, Perempuan harus lawan Patriarki, lawan penindasan, bahkan rahim perempuan bukan untuk melahirkan anak yang dibunuh kaum penjajah...

Sahabat, kata-kata-mu yang menohok dalamnya rerung hingga utuh dan hidup, kini lembaran itu teringat utuh, saat suara lembut-mu kau untas namun tajam melebih goresan silet.

Sahabat, kau tak pernah berhenti selangkah walau dunia makin diguyur imperialism dan bahkan semua orang tenggelam dalam kenikmatan dunia, hingga esensi tentang keselamatan bangsa tak lagi ada dalam nurani.

Sahabat, konsistensi-mu dalam juang, kini membuat ku terbayang dalam ingatan panjang, saat sepih di malam minggu ini merangkul, gulita menutupi jagad.

Sahabat, kau perempuan Papua yang tangguh dan kokoh, bahkan konsistensi-mu jauh mengalahkan para pria yang masih tidur dalam keinginan duniawi dan sesaat, saat rakyat diguyur penderitaan dan penindasan.

Sahabat, dalam doa dan syair-ku yang ku gemahkan dalam dunia ILAHI, nama-mu slalu ku sebut, agar kau s'lalu diberi hikmat dan kebijaksanaan.

Sahabat, moga lahir banyak perempuan-perempuan tangguh dan kokoh mengikuti mu, tuk bangkit dan berjuang demi keselamatan Bangsa Papua dan seluruh kehidupan serta perlingungan alam yang kini dikuras tanpa henti, tanpa rasa malu oleh para pemaling.

Sahabat, mat melewati malam minggu tuk memuji Keesaan ILAHI di esok hari, dan moga ketulusan-mu dalam berjuang kemanusiaan tentang eksistensi Bangsa slalu tumbuh walau ada kekuatan yang ingin mematikan hanya karna perebutan tanah Papua.
.

Ujung Senja, 11 Agustus 2018
Marthen Goo 
Share This:    Facebook  Twitter
Scroll To Top